Kamis, 31 Mei 2012

Menjelajah tulisan mahasiswa dengan Track and Changes

Saya sangat sedih ketika salah seorang mahasiswa ditanya oleh pembimbing I, apakah sudah konsultasi pada pembimbing 2, dan mahasiswa menjawab dengan mengatakan bahwa saya sulit ditemui. Padahal, saya sudah meberikan koreksi pada mahasiswa tersebut dan mahasiswa menghilang selama satu minggu, dan saya terus ada di kampus menunggu dan bahkan mencari mahasiswa tersebut. Betapa terkejutnya saya ketika hasil perbaikan yang diserahkan kepada saya, tanpa ada perbaikan satu kalimatpun. Selanjutnya merenung dan akhirnya muncul ide untuk melakukan konsultasi dengan menggunakan kemajuan teknologi Internet. Saya terinspirasi oleh rekan sejawat dosen yang telah melakukan hal itu. Dan selain menggunakan Internet juga pastinya menggunakan program yang disediakan oleh word yang bernama Track and Changes. Dengan begitu, mahasiswa dapat mengirimkan file tulisan melalui email ke saya dan saya melakukan koreksi dengan program tersebut dan mengirimkan kembali kepada mahasiswa saya.

Minggu, 20 Mei 2012

Menjejakkan kaki di Pulau Rinca untuk melihat komodo

Jalan-jalan mengenal alam adalah kebahagiaan saya, di manapun saya diberikan kesempatan menapakinya. Saya selalu berharap mendapatkan kesempatan untuk menapaki secara langsung semua tempat di Provinsi NTT. Harapan saya tersebut ternyata tidak bertepuk sebelah tangan. Ketika ujian nasional siswa sekolah menengah atas digelar,  saya mendapatkan kesempatan bertugas sebagai pengawas satuan pendidikan ujian nasional di Kabupaten Manggarai Barat. Tentu saja saya sangat senang karena kabupaten tersebut terdapat Taman Nasional Komodo. Harapan saya pada saat itu adalah bisa menjejakkan kaki di pulau yang dihuni biawak komodo dan melihat secara langsung binatang purba tersebut.

Sabtu, 19 Mei 2012

Menjejakkan kaki di Desa Uiasa

Selain Pulau Kera, Desa Uiasa yang berada di Pulau Semau, memberikan sajian pemandangan pantai dan kesegaran angin pantai yang tidak kalah dibandingkan dengan pantai lainnya. Ketika masa libur tiba, sebagian masyarakat menuju pantai Desa Uiasa dengan menggunakan perahu yang disewa secara berkelompok. Mereka menikmati bersihnya pantai, dan indahnya karang, dan pantai dengan tekstur pasir yang lebut. Berbagai aktivitas wisata yang biasa dilakukan diantaranya berenang, memancing, menikmati keindahan bawah laut dan bermain olah raga lainnya seperti volly pantai, dan menikmati panorama matahari terbenam (sunset).

Menjejakkan kaki di Pulau Kera


Jalan-jalan menyusuri pantai yang indah sangat menyenangkan. Terlebih apabila dilakukan bersama keluarga atau sahabat/relasi. Berwisata, selain untuk menyegarkan badan dan pikiran, juga sebagai aktivitas untuk membina keakraban di dalam keluarga. Saat ini, berwisata juga dijadikan sebagai aktivitas mengenal alam sekaligus bermain bersama bagi anak-anak sekolah dasar hingga siswa sekolah menengah atas bahkan para mahasiswa.

Pulau Kera tanpa jejak seekor kera

Bagi sebagian besar orang, ketika melihat nama atau mendengar nama Pulau Kera, pasti membayangkan ada sekelompok kera. Namun orang akan terkejut ketika sesaat setelah berlabuh di Pulau Kera, ternyata tidak dijumpai seekor kera pun. Barulah kita bertanya kenapa diberi nama Pulau Kera padahal tidak ada seekor kera pun di sana? Memang sebenarnya pulau itu bukanlah habitat kera, hanya karena kesalahan penamaan sajalah pulau itu kini bernama Pulau Kera.

Jumat, 18 Mei 2012

Pulau Kera: Sebuah pulau kecil di Teluk Kupang

Bila Anda melihat satu pulau kecil ini, mungkin Anda akan bertanya pulau apakah itu? Pertanyaan selanjutnya, dimanakah itu? Apabila Anda menjawab Pulau Kera sebagai bagian dari Taman Wisata Alam Laut (TWAL) Teluk Kupang dan berada di Nusa Tenggara Timur, saya mengacungkan ibu jari untuk Anda. TWAL Teluk Kupang adalah salah satu taman wisata alam di Indonesia yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...